Selasa, 30 November 2010

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BANGUNG RUANG SISI LENGKUNG

Di sekitar kita banyak dijumpai benda-benda yang merupakan refleksi dari bangun ruang sisi lengkung. Bahkan benda-benda tersebut sering kita gunakan baik sebagai peralatan maupun permainan. Sebut saja bola, kelereng, kaleng minuman, bedug, terompet, dan corong. Jika demikian, benda-benda tersebut tidak asing lagi bagi kita. Benda-benda tersebut merupakan refleksi dari bangun ruang yang berupa bola, tabung, dan kerucut. Akan lebih menyenangkan jika kita dapat mengetahui berapa banyak benda-benda tersebut menampung udara, air, serta berapa panjang dan luas kulit bola atau kaleng tersebut. Untuk itu kita akan pelajari lebih lanjut dalam bab Bangun Ruang Sisi Lengkung. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian dapat mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut, dan bola serta menghitung luas selimut dan volume bangun tersebut. Yang tak kalah penting adalah kalian dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang tersebut.

A. Tabung (Silinder)

Perhatikan gambar di samping. Bentuk apakah yang dimanfaatkan alat musik tersebut. Mengapa drum selalu berbentuk tabung?

1. Unsur-unsur Tabung dan Melukis Jaring-jaring Tabung

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai tabung, coba sebutkan benda-benda di sekitar kalian yang berbentuk tabung. Berikut ini akan kita pelajari berbagai hal tentang tabung.
a. Unsur-unsur Tabung
Dapatkah kalian menyebutkan unsur-unsur sebuah tabung? Agar dapat menjawabnya, lakukanlah kegiatan berikut.
Dari kegiatan tersebut kita akan dapat mengetahui unsur-unsur tabung. Salin dan isikan unsur-unsur itu pada tempat yang tersedia.
a. Tinggi tabung ....
b. Jari-jari alas tabung ... dan jari-jari atas tabung ....
c. Diameter alas tabung ... dan diameter atap tabung ....
d. Alas dan atap tabung berupa bidang datar yang berbentuk ....
e. Selimut tabung berupa bidang lengkung. Apabila dibuka dan dilembarkan berbentuk ....
b. Jaring-jaring Tabung
Dari kegiatan sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa tabung atau silinder tersusun dari tiga buah bangun datar, yaitu:
a. dua buah lingkaran sebagai alas dan atap silinder,
b. satu buah persegi panjang sebagai bidang lengkungnya atau selimut tabung.
Rangkaian dari ketiga bidang datar itu disebut sebagai jaring-jaring tabung. Coba kalian gambarkan jaring-jaring dari kaleng tersebut. Apakah kalian mendapatkan jaring-jaring tabung seperti gambar berikut?
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_4.jpg
Gambar 2.3 menunjukkan jaring-jaring sebuah tabung dengan jari-jari alas dan atapnya yang berupa lingkaran adalah r dan tinggi tabung adalah t.
Jaring-jaring tabung terdiri atas:
a. Selimut tabung yang berupa persegi panjang, dengan panjang selimut sama dengan keliling lingkaran alas tabung 2πr dan lebar selimut sama dengan tinggi tabung t.
b. Dua lingkaran dengan jari-jari r.

2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Tabung

Sebuah benda berbentuk tabung memiliki jari-jari r dan tinggi t. Jika kalian ingin membuat tabung dari kertas yang ukurannya tepat sama dengan ukuran benda tersebut, berapakah luas kertas yang kalian perlukan? Untuk menjawabnya, pelajari uraian materi berikut.
a. Luas Selimut
Dengan memerhatikan gambar 2.3, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah dari luas alas ditambah luas selimut dan luas atap. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar jaring-jaring tabung sekali lagi.
Sehingga kita dapatkan rumus:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_6.jpg
b. Volume Tabung
Tabung merupakan pendekatan dari prisma segi-n, dimana n mendekati tak hingga. Artinya, jika rusuk-rusuk pada alas prisma diperbanyak maka akan membentuk sebuah tabung dimana hanya mendekati satu bidang alas, satu bidang atas dan satu sisi tegak. Karena alas dan tutup tabung berbentuk lingkaran maka volume tabung adalah perkalian luas daerah lingkaran alas dengan tinggi tabung.
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_7.jpg

B. Kerucut

1. Unsur-unsur Kerucut dan Melukis Jaring-jaring Kerucut

Perhatikan gambar di samping. Pernahkan kalian melihat bangunan ini? Jika kita cermati bentuknya, bangunan tersebut merupakan refleksi dari bangun ruang dengan sisi lengkung yaitu kerucut.
a. Unsur-unsur Kerucut
Untuk lebih memahami unsur-unsur kerucut, dapat kita ilustrasikan seperti pada gambar 2.5 berikut.
Dengan mengamati gambar tersebut, kita dapat mengetahui unsur-unsur kerucut dengan melengkapi pernyataan berikut.
1) Tinggi kerucut = ….
2) Jari-jari alas kerucut = ….
3) Diameter alas kerucut = ….
4) Apotema atau garis pelukis = ….
b. Jaring-jaring Kerucut
Berdasarkan kegiatan dan gambar di atas kita ketahui bahwa kerucut tersusun dari dua bangun datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan selimut yang berupa bidang lengkung (juring lingkaran). Kedua bangun datar yang menyusun kerucut tersebut disebut jaring-jaring kerucut. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.6(a) menunjukkan kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r, tinggi kerucut t, apotema atau garis pelukis s. Terlihat bahwa jaring-jaring kerucut terdiri atas dua buah bidang datar yang ditunjukkan gambar 2.6 (b) yaitu:
a. selimut kerucut yang berupa juring lingkaran dengan jari-jari s dan panjang busur 2πr,
b. alas yang berupa lingkaran dengan jari-jari r.

2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut

Dapatkah kalian menghitung luas bahan yang diperlukan untuk membuat kerucut dengan ukuran tertentu? Perhatikan uraian berikut.
a. Luas Selimut
Dengan memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan kerucut atau luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas juring ditambah luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan jaring-jaring kerucut ini.
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_14.jpg
Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan.
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_15.jpg
Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita dapatkan:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_16.jpg
Sedangkan luas permukaan kerucut
= luas selimut + luas alas kerucut
= πrs + πr2
= πr (s + r)
Jadi
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_17.jpg
dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut
           s = garis pelukis (apotema)
b. Volume Kerucut
Kerucut dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh karena itu kita dapat merumuskan volume kerucut sebagai berikut.
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_18.jpg
Hubungan antara r, t dan apotema (s) adalah s2 = r2 + t2

c. Luas Selimut dan Volume Kerucut Terpancung
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_21.jpg1) Luas selimut
Luas selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas selimut kerucut kecil. Kerucut besar ACC' mempunyai tinggi t1, jari-jari r, dan apotema s1. Sedangkan kerucut kecil ABB' mempunyai tinggi t2, jari-jari r2, dan apotema s2. Luas selimut kerucut terpancung adalah luas selimut kerucut besar dikurangi luas selimut kecil.

C. Bola

Perhatikan gambar di samping. Mengapa dalam olahraga bowling, benda yang dilemparkan berbentuk bola? Apakah kelebihannya sehingga benda-benda berbentuk bola digunakan dalam olahraga sepak bola, bola voli, bowling, dan billiard? Agar dapat lebih mengenal bangun bola, pelajarilah materi berikut ini.

1. Unsur-unsur Bola

Perhatikan gambar berikut.
Suatu lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai sumbu putarnya akan diperoleh bangun ruang seperti gambar 2.10 (b). Bentuk bangun yang demikian disebut bola dengan jari-jari bola r dan tinggi d.

2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Bola

Sebelum mempelajari luas selimut dan volume bola, lakukanlah kegiatan berikut.
Ternyata dari kegiatan di atas kita dapat merumuskan luas selimut atau permukaan (sisi) bola. Jika jari-jari alas tabung tersebut r dan tingginya sama dengan diameter d, maka luas selimut atau sisi bola dengan jari-jari r adalah:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_28.jpg

D. Hubungan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Jari-jari

Pada rumus mencari volume bangun ruang sisi lengkung, semua tergantung pada unsur-unsur bangun tersebut, misalnya jari-jari dan tinggi bangun tersebut.

1. Perbandingan Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari

a. Perbandingan Volume Tabung
Apabila ada dua buah tabung dengan tinggi yang sama, tetapi jari-jari berbeda, maka perbandingan kedua volume tabung sama dengan perbandingan kuadrat masing-masing jari-jarinya.
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_33.jpg
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_34.jpg
b. Perbandingan Volume pada Kerucut
Apabila ada dua buah kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alasnya berbeda, maka perbandingan volume kedua kerucut dengan perbandingan kuadrat masing-masing jari-jarinya.
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_35.jpg
c. Perbandingan Volume pada Bola
Apabila ada dua buah bola dengan jari-jari yang berbeda, maka perbandingan volumenya sama dengan perbandingan di pangkat tiga dan masing-masing jari-jarinya.
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_36.jpg
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_37.jpg

2. Selisih Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari

a. Selisih Volume pada Tabung
Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Maka berlaku:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_40.jpg
b. Selisih Volume pada Kerucut
Sebuah kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Berlaku:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_41.jpg
Jadi selisih volumenya:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_42.jpg
dengan r1 = jari- jari awal r2 = jari-jari setelah diperbesar Bagaimana jika jari-jari kerucut diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 = r1 + k, sehingga:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_43.jpg
c. Selisih Volume pada Bola
Sebuah bola dengan jari-jari r1 diperbesar sehingga jarijarinya menjadi r2 dengan r2 > r1. Berlaku:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_44.jpg
Jadi selisih volumenya:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_45.jpg
dengan r1 = jari-jari awal, r2 = jari-jari setelah diperbesar
Bagaimana jika jari-jari bola diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 = r1 + k, sehingga:
Image:bangun_Ruang_SS_Lengkung_46.jpg

PASSIVE VOICE

English passive voice

English grammar series

English grammar


The passive voice is a grammatical construction (a "voice") in which the subject of a sentence or clause denotes the recipient of the action rather than the performer. In the English language, the English passive voice is formed with an auxiliary verb (usually be or get) plus a participle (usually the past participle) of a transitive verb. For example, "Caesar was stabbed by Brutus" uses the passive voice. The subject denotes the individual (Caesar) affected by the action of the verb. The counterpart to this in active voice is, "Brutus stabbed Caesar," in which the subject denotes the doer, or agent, Brutus.
A sentence featuring the passive voice is sometimes called a passive sentence, and a verb phrase in passive voice is sometimes called a passive verb. English differs from languages in which voice is indicated through a simple inflection, since the English passive is periphrastic, composed of an auxiliary verb plus the past participle of the transitive verb.
Use of the English passive varies with writing style and field. Some style sheets discourage use of passive voice,while others encourage it. Although some purveyors of usage advice, including George Orwell (see Politics and the English Language, 1946) and William Strunk, Jr. and E.B. White (see The Elements of Style, 1919) discourage the English passive, its usefulness is recognized in cases where the theme (receiver of the action) is more important than the agent.

Contents


 Identifying the English passive

In the following excerpt from the 18th-century United States Declaration of Independence (1776), the bold text identifies passive verbs; italicized text identifies the one active verb (hold ) and the copulative verb are:
We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal, that they are endowed by their Creator with certain unalienable Rights, that among these are Life, Liberty and the pursuit of Happiness.
In this case, the agent ("the Creator") of the passive construction can be identified with a by phrase. When such a phrase is missing, the construction is an agentless passive. For example, "Caesar was stabbed" is a perfectly grammatical full sentence, in a way that "stabbed Caesar" and "Brutus stabbed" are not. Agentless passives are common in scientific writing, where the agent may be irrelevant (e.g. "The mixture was heated to 300°C").
It is not the case, however, that any sentence in which the agent is unmentioned or marginalised is an example of the passive voice. Sentences like "There was a stabbing" or "A stabbing occurred" are not passive. See "Misapplication of the term," below for more discussion of this misconception.

 Usage and style

 Against the passive voice

Many language critics and language-usage manuals discourage use of the passive voice. This advice is not usually found in older guides, emerging only in the first half of the twentieth century. In 1916, the British writer Arthur Quiller-Couch, criticized this grammatical voice:
Generally, use transitive verbs, that strike their object; and use them in the active voice, eschewing the stationary passive, with its little auxiliary its’s and was’s, and its participles getting into the light of your adjectives, which should be few. For, as a rough law, by his use of the straight verb and by his economy of adjectives you can tell a man’s style, if it be masculine or neuter, writing or ‘composition’. 
Two years later, in 1918, in The Elements of Style Cornell University Professor of English William Strunk, Jr. warned against excessive use of the passive voice:
The active voice is usually more direct and vigorous than the passive . . . This rule does not, of course, mean that the writer should entirely discard the passive voice, which is frequently convenient and sometimes necessary . . . The need to make a particular word the subject of the sentence will often . . . determine which voice is to be used. The habitual use of the active voice, however, makes for forcible writing. This is true not only in narrative concerned principally with action, but in writing of any kind. Many a tame sentence of description or exposition can be made lively and emphatic by substituting a transitive in the active voice for some such perfunctory expression as there is or could be heard.
In 1926, in the authoritative A Dictionary of Modern English Usage (1926), Henry W. Fowler recommended against transforming active voice forms into passive voice forms, because doing so “sometimes leads to bad grammar, false idiom, or clumsiness”.
In 1946, in the essay "Politics and the English Language" (1946), George Orwell recommended the active voice as an elementary principle of composition: "Never use the passive where you can use the active."
The Columbia Guide to Standard American English (1993) stated that:
Active voice makes subjects do something (to something); passive voice permits subjects to have something done to them (by someone or something). Some argue that active voice is more muscular, direct, and succinct, passive voice flabbier, more indirect, and wordier. If you want your words to seem impersonal, indirect, and noncommittal, passive is the choice, but otherwise, active voice is almost invariably likely to prove more effective.
Krista Ratcliffe notes the use of passives as an example of the role of grammar as "a link between words and magical conjuring  passive voice mystifies accountability by erasing who or what performs an action

 For the passive voice

Jan Freeman, a reporter for The Boston Globe, said that the passive voice does have its uses, and that "all good writers use the passive voice". For example, despite Orwell's advice to avoid the passive, his "Politics and the English Language" (1946) employs passive voice for about 20 percent of its constructions. By comparison, a statistical study found about 13 percent passive constructions in newspapers and magazines.
Passive writing is not necessarily slack and indirect. Many famously vigorous passages use the passive voice, as in these examples:
  • Every valley shall be exalted, and every mountain and hill shall be made low; and the crooked shall be made straight, and the rough places plain. (King James Bible, Isaiah 40:4)
  • Now is the winter of our discontent / Made glorious summer by this sun of York. (Shakespeare's Richard III, I.1, ll. 1–2)
  • For of those to whom much is given, much is required. (John F. Kennedy's quotation of Luke 12:48 in his address to the Massachusetts legislature, 9 January 1961.)
  • Never in the field of human conflict was so much owed by so many to so few. (Winston Churchill addressing the House of Commons, 20 August 1940.)
Merriam–Webster's Dictionary of English Usage (1994) recommends the passive voice when identifying the object (receiver) of the action is more important than the subject (actor, actrix), and when the actor is unknown, unimportant, or not worth mentioning:
  • The child was struck by the car.
  • The store was robbed last night.
  • Plows should not be kept in the garage.
  • Kennedy was elected president.
The passive voice changes the emphasis of a sentence, such as modifying an adverb or the actor: “The breakthrough was achieved by Burlingame and Evans, two researchers in the university’s genetic engineering lab.” The passive voice is anonymous: “We had hoped to report on this problem, but the data were inadvertently deleted from our files”; hence the principal criticism against the passive voice is its evasion of responsibility; see weasel words.Passive constructions

EDITION
In general, the passive voice is used to place focus on the grammatical patient, rather than the agent. This properly occurs when the patient is the topic of the sentence. However, the passive voice can also be used when the focus is on the agent.

[edit] Canonical passives

Passive constructions have a range of meanings and uses. The canonical use is to map a clause with a direct object to a corresponding clause where the direct object has become the subject. For example:
  • John threw the ball.
Here threw is a transitive verb with John as its subject and the ball as its direct object. If we recast the verb in the passive voice (was thrown), then the ball becomes the subject (it is "promoted" to the subject position) and John disappears:
  • The ball was thrown.
The original "demoted" subject can typically be re-inserted using the preposition by.
  • The ball was thrown by John.

 Promotion of other objects

One non-canonical use of English's passive is to promote an object other than a direct object. It is usually possible in English to promote indirect objects as well. For example:
  • John gave Mary a book. → Mary was given a book.
  • John gave Mary a book. → Mary was given a book by John.
In the active form, gave is the verb; John is its subject, Mary its indirect object, and a book its direct object. In the passive forms, the indirect object has been promoted and the direct object has been left in place. (In "A book was given to Mary", the direct object is promoted and the indirect object left in place. In this respect, English resembles dechticaetiative languages.)
It is also possible, in some cases, to promote the object of a preposition:
  • They talked about the problem. → The problem was talked about.
In the passive form here, the preposition is "stranded"; that is, it is not followed by an object.

 Promotion of content clauses

It is possible to promote a content clause that serves as a direct object. In this case, however, the clause typically does not change its position in the sentence, and an expletive it takes the normal subject position:
  • They say that he left. → It is said that he left.

Stative passives

The passives described above are all eventive (or dynamic) passives. Stative (or static, or resultative) passives also exist in English; rather than describing an action, they describe the result of an action. English does not usually distinguish between the two. For example:
  • The window was broken.
This sentence has two different meanings, roughly the following:
  • [Someone] broke the window.
  • The window was not intact.
The former meaning represents the canonical, eventive passive; the latter, the stative passive. (The terms eventive and stative/resultative refer to the tendencies of these forms to describe events and resultant states, respectively. The terms can be misleading, however, as the canonical passive of a stative verb is not a stative passive, even though it describes a state.)
Some verbs do not form stative passives. In some cases, this is because distinct adjectives exist for this purpose, such as with the verb open:
  • The door was opened. → [Someone] opened the door.
  • The door was open. → The door was in the open state.

 Adjectival passives

Adjectival passives are not true passives; they occur when a participial adjective (an adjective derived from a participle) is used predicatively (see Adjective). For example:
  • She was relieved to find her car undamaged.
Here, relieved is an ordinary adjective, though it derives from the past participle of relieve,and that past participle may be used in canonical passives:
  • He was relieved of duty.
In some cases, the line between an adjectival passive and a stative passive may be unclear.

 Passives without active counterparts

In a few cases, passive constructions retain all the sense of the passive voice, but do not have immediate active counterparts. For example:
  • He was rumored to be a war veteran. ← *[Someone] rumored him to be a war veteran.
(The asterisk here denotes an ungrammatical construction.) Similarly:
  • It was rumored that he was a war veteran. ← *[Someone] rumored that he was a war veteran.
In both of these examples, the active counterpart was once possible, but has fallen out of use.

 Double passives

It is possible for a verb in the passive voice—especially an object-raising verb—to take an infinitive complement that is also in the passive voice:
  • The project is expected to be completed in the next year.
Commonly, either or both verbs may be moved into the active voice:
  • [Someone] expects the project to be completed in the next year.
  • [Someone] is expected to complete the project in the next year.
  • [Someone] expects [someone] to complete the project in the next year.
In some cases, a similar construction may occur with a verb that is not object-raising in the active voice:
  •  ?The project will be attempted to be completed in the next year. ← *[Someone] will attempt the project to be completed in the next year. ← [Someone] will attempt to complete the project in the next year.
(The question mark here denotes a questionably-grammatical construction.) In this example, the object of the infinitive has been promoted to the subject of the main verb, and both the infinitive and the main verb have been moved to the passive voice. The American Heritage Book of English Usage declares this unacceptable, but it is nonetheless recommended in a variety of contexts.

 Misapplication of the term

Occasionally, writers misapply the term passive voice to sentences that do not identify the actor. For example, this extract from The New Yorker magazine refers to the American embezzler Bernard Madoff; bold text identifies the mis-identified passive voice verbs:
Two sentences later, Madoff said, “When I began the Ponzi scheme, I believed it would end shortly, and I would be able to extricate myself, and my clients, from the scheme.” As he read this, he betrayed no sense of how absurd it was to use the passive voice in regard to his scheme, as if it were a spell of bad weather that had descended on him . . . In most of the rest of the statement, one not only heard the aggrieved passive voice, but felt the hand of a lawyer: “To the best of my recollection, my fraud began in the early nineteen-nineties.”
The intransitive verbs would end and began are in the active voice; however, how the speaker uses the words subtly diverts responsibility from him. In The Elements of Style, Strunk and White mis-apply the passive voice term to several active voice constructions; Prof. Geoffrey Pullum writes:
Of the four pairs of examples offered to show readers what to avoid and how to correct it, a staggering three out of the four are mistaken diagnoses. “At dawn the crowing of a rooster could be heard” is correctly identified as a passive clause, but the other three are all errors:
  • “There were a great number of dead leaves lying on the ground” has no sign of the passive in it anywhere.
  • “It was not long before she was very sorry that she had said what she had”, also contains nothing that is even reminiscent of the passive construction.
  • “The reason that he left college was that his health became impaired”, is presumably fingered as passive because of impaired, but that’s a mistake. It’s an adjective here.

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Sistem ekskresi-pada-manusia - Presentation Transcript

  1. SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
  2. Proses Pengeluaran
    Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi:
    • Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil pencernaan (feses)
    • Ekskresi: pengeluaran zat sisa hasil metabolisme (CO2, keringat dan urine)
    • Sekresi: pengeluaran getah yang masih berguna bagi tubuh (enzim dan hormon)
  3. Sistem Ekskresi
    Adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh, seperti:
    Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas
    Berkeringat
    Buang air kecil (urine)
  4. Alat-alat Ekskresi
    Alat-alat ekskresi pada manusia meliputi:
    • Ginjal
    • Hati
    • Kulit
    • Paru-paru
  5. Ginjal (ren)
    Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di depan sebelah kiri dan kanan tulang belakang bagian pinggang.
  6. Struktur Ginjal
    glomerulus
    Pembuluh kapiler
    korteks
    Arteri ginjal
    Medula/
    Sumsum ginjal
    Vena ginjal
    ureter
    Saluran pembawa
    Hasil penyaringan
  7. Struktur Ginjal
    Kulit Ginjal (korteks)
    Pada Korteks terdapat banyak nefron atau penyaring.
    Setiap nefron terdiri dari badan malpigi dan tubulus glomerulus.
    Glomerulus merupakan anyaman pembuluh darah kapiler.
    Glomerulus dibungkus oleh kapsula Bowman
    Kapsula Bowman
    glomerulus
    Pembuluh kapiler
    korteks
  8. Struktur Ginjal
    Sumsum Ginjal (medula)
    Sumsum ginjal terdiri dari tubulus konturtus
    Medula/
    Sumsum ginjal
    tubulus konturtus
  9. Struktur Ginjal
    Rongga Ginjal (pelvis renalis)
    Pada rongga ginjal bermuara pembuluh-pembuluh.
    Dari tiap rongga keluar ureter.
    Ureter berfungsi mengeluarkan dan menyalurkan urine ke kantung kemih
    Arteri ginjal
    Vena ginjal
    ureter
    Saluran pembawa
    Hasil penyaringan
  10. Fungsi Ginjal
    Ginjal memiliki fungsi:
    • Menyaring darah sehingga menghasilkan urine
    • Membuang zat-zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat)
    • Membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh (kadar gula)
    • Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler
    • Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
  11. Pembentukan Urine
    Filtrasi darah di dalam glomerulus menghasilkan filtrat glomerulus (urine primer)
    Urine primer di reabsorsi di dalam tubulus konturtus proksimal untuk menyerap zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. Dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder)
    Urine sekunder di augmentasi didalam tubulus konturtus distal menghasilkan urine
    Dalam keadaan normal urine mengandung air, urea,amonia, garam mineral, zat warna empedu, vitamin, obat-obatan dan hormon
    glomerulus
    Pembuluh kapiler
    Arteri ginjal
    Vena ginjal
    Konturtus
    ureter
    Saluran pembawa
    Hasil penyaringan
  12. Hati (hepar)
    Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma
  13. Struktur Hati
  14. Struktur Hati
  15. Fungsi Hati
    Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa
    Hati berfungsi:
    • Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
    • Mengatur kadar gula darah
    • Tempat pembentukan urea dari amonia
    • Menawarkan racun
    • Membentuk vitamin A dari provitamin A
    • Tempat pembentukan fibrinogen protrombin
  16. Proses di dalam Hati
    Sel darah merah yang sudah tua (histiosita) dipecah didalam hati.
    Sumsum tulang
    hati
    Hb
    Fe
    Globin
    Metabolisme protein
    Pembentukan Hb baru
    Hemin
    urobilin
    urine
    bilirubin
    USUS
    sterkobilin
    feses
  17. Kulit (integumen)
    Merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan merupakan pelindung bagian dalam tubuh
  18. Sruktur Kulit
    Korneum
    lusidum
    Granulosum
    spinosum
    Germinativum/basal
    Hipodermis
  19. Fungsi Kulit
    Kulit berfungsi sebagai:
    • Mengeluarkan keringat
    • Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia
    • Mengatur suhu tubuh
    • Menerima rangsangan dari luar
    • Mengurangi kehilangan air
  20. Keringat
    Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari darah di pembuluh kapiler.
    Keringat dikeluarkan melalui pori-pori (50 mL/jam dalam keadaan normal)
  21. Paru-paru (pulmo)
    Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada.
    Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air
    Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan
  22. Struktur Paru-paru
  23. Kelainan dan Penyakit
    Albuminuria
    Tanda: urine banyak mengandung albumin
    Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati
    Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar dari darah
  24. Kelainan dan Penyakit
    Hematuria
    Tanda: urine mengandung darah
    Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih
  25. Kelainan dan Penyakit
    Nefrolitiasis (batu ginjal)
    Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih
    Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter
    Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah
  26. Kelainan dan Penyakit
    Nefritis
    Tanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus
  27. Kelainan dan Penyakit
    Gagal ginjal
    Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah
    Penyebab : nefritis (radang ginjal)
    Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah
    Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal
  28. Kelainan dan Penyakit
    Diabetes Insipidus
    Tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)
    Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH)
    Akibat : sering buang urine
    Pengobatan : pemberian ADH sintetik
  29. Kelainan dan Penyakit
    Diabetes Melitus
    Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal
    Penyebab : kekurangan hormon insulin
    Akibat : luka sulit sembuh
    Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah
  30. Kelainan dan Penyakit
    Hepatitis
    Tanda : perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine menjadi kecoklatan seperti air teh
    Penyebab : virus
    Akibat : hati meradang dan kerja hati terganggu
    Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan penderita hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
  31. Kelainan dan Penyakit
    Sirosis Hati
    Tanda: timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati
    Penyebab: minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi hati
    Akibat: gangguan kesadaran, koma, kematian
    Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan transplantasi hati
  32. Kelainan dan Penyakit
    Gangren
    Tanda: kematian jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali dengan kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian menghitam dan berbau busuk
    Penyebab: gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis
    Akibat: bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena gangren harus diamputasi.
  33. Kelainan dan Penyakit
    Kencing Batu
    Tanda: sulit buang urine
    Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal
    Pengobatan: pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar laser

PAKTA PERTAHANAN ATLANTIK UTARA

Pakta Pertahanan Atlantik Utara

Pakta Pertahanan Atlantik Utara
NATO flag.jpg
Bendera Pakta Pertahanan Atlantik Utara
Location NATO 2009 blue.svg
Negara-negara anggota NATO ditampilkan dengan warna biru.
Pembentukan 4 April 1949
Jenis Persekutuan Militer
Kantor pusat Brussels, Belgia
Keanggotaan 28 negara
Bahasa resmi Inggris
Perancis
Sekretaris Jenderal Anders Fogh Rasmussen
Ketua Komisi Militer Giampaolo Di Paola
Situs web nato.int
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (bahasa Inggris: North Atlantic Treaty Organization atau disingkat NATO) adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa Perancis: l'Organisation du Traité de l'Atlantique Nord (OTAN).
Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi:
Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.
Pasal ini diberlakukan agar jika sebuah anggota Pakta Warsawa melancarkan serangan terhadap para sekutu Eropa dari PBB, hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri), yang mempunyai kekuatan militer terbesar dalam persekutuan tersebut dan dengan itu dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar. Tetapi kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata tidak menjadi kenyataan. Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001, sebagai tindak balasan terhadap peristiwa serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi sehari sebelumnya.

Daftar isi

 Negara anggota

Peta negara-negara anggota NATO.

 Anggota pendiri (1949)

Perkembangan NATO di Eropa

 Negara-negara yang bergabung pada masa Perang Dingin

 Referensi

  1.  The official Emblem of NATO. NATO. Diakses pada 20 Februari 2008. 
  2.   Bahasa Inggris & Perancis menjadi bahasa resmi bagi seluruh Pakta Pertahanan Atlantik Utara.",    Final Communiqué following the meeting of the North Atlantic Council on September 17, 1949. the English and French texts [of the Treaty] are equally authentic".The North Atlantic Treaty, Article 14

    Lihat pula